Jangan Sampai Salah Rumus! Begini Cara Menghitung Break Even Point Bisnis yang Benar
by Penulis, 8 Feb 2022
Jika anda adalah salah satu orang yang mempunyai sebuah bisnis, pastinya tidak akan pernah lepas dari hitung menghitung. Dari mulai menghitung modal, belanja produksi, keuntungan maupun kerugian yang bisa saja anda alami. Semua memang perlu dihitung, agar bisnis yang kita jalankan bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Nah, Bagi anda yang ingin menghitung secara rinci berapa tahun sebuah perusahaan mampu memberikan keuntungan. Atau anda ingin tahu sampai dimana bisnis anda sudah bisa balik modal, tentu saja sangat bisa dengan rumus break-even point (BEP).
Break Even Point (BEP) sendiri adalah sebuah titik balik di mana pendapatan dan modal dari sebuah usaha yang dikeluarkan mencapai hasil yang sama. Artinya, posisi BEP Anda tidak ada kerugian sama sekali atau dapat disebut pula telah balik modal. Itulah mengapa penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara menghitung BEP bisnis untuk memastikan kondisi laba rugi dari bisnis yang dijalankan. Lalu bagaimana cara menghitung BEP yang benar?
Cara Menghitung BEP untuk Pelaku Usaha Kecil Menengah
Sebelum masuk pada bagaimana cara melakukan perhitungan pada BEP, perlu dipahami terlebih dahulu komponen yang dibutuhkan dalam perhitungan BEP. Di antaranya adalah biaya tetap, biaya variabel, harga jual dan pendapatan. Selain itu, ada pula titik impas yang terdiri dari BEP unit dan BEP rupiah. Anda juga harus memahami terkait margin kontribusi unit dan rasio margin kontribusi. Setelah itu barulah menghitung BEP yang dibutuhkan.
Untuk rumus dan penjelasan lengkapnya, simak di bawah ini.
1. Menghitung BEP dalam Unit
Rumus pertama untuk mengetahui berapa jumlah barang atau jasa dalam bentuk unit yang harus diproduksi sehingga mencapai BEP sesuai persamaan yaitu:
BEP satuan unit = total fixed cost / (harga jual per unit - variable cost)
Sedangkan untuk menghitung BEP Margin Kontribusi:
BEP margin kontribusi = fixed cost / margin kontribusi unit atau fixed cost / harga jual minus variable cost
2. Menghitung BEP dalam Rupiah
Rumus yang digunakan untuk mengetahui atau menemukan nilai penjualan yang diterima untuk mencapai titik balik impas didasarkan metode persamaan. Total fixed cost dibagi dengan 1- variable cost satuan unit per harga jual satuan unit. Atau bisa menggunakan (fixed cost per harga jual satuan unit dikurangi variable cost dikalikan harga jual tiap unit. Sedangkan untuk menentukan penjualan yang diterima berdasarkan metode margin kontribusi adalah fixed cost dibagi rasio margin kontribusi.
3. Hitung BEP Dalam Produksi
Rumus untuk menghitung BEP dalam produksi barang atau jasa terdapat beberapa cara. Di antaranya adalah satuan unit adalah fixed cost dibagi harga jual tiap unit dikurangi variable cost tiap unit. Untuk satuan rupiah adalah fixed cost dibagi 1 - variabel cost per harga jual. Contohnya sebuah perusahaan kelengkapan rumah memiliki biaya sebesar 150 juta. Biaya variabel per unit 75 ribu dan harga jual per unit 125 ribu. Maka BEP per unitnya adalah 150/50 = 3 ribu unit. Sedangkan untuk penjualannya adalah 150 / (1-75/125) = 150/0,4 = 375 ribu. Jadi perusahaan tersebut membuat 3 ribu unit dengan pendapatan 375 ribu untuk dapat mencapai BEP.
4. BEP dalam Usaha Kecil
Seperti halnya perhitungan sebelumnya, rumus-rumus tersebut dapat Anda jadikan sebagai acuan menghitung BEP untuk usaha kecil sehingga berguna sebagai hitungan memaksimalkan perolehan untung usaha kecil tersebut. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kecermatan hitungan, akurasi kebutuhan dan daya jual. Apabila tiga faktor tersebut digunakan secara tepat dan akurat maka perolehan impas atau keuntungan balik modal akan terlihat dan mudah dicapai
Itulah beberapa cara atau rumus bagaimana menghitung BEP untuk bisnis yang sedang kita jalankan. Banyak sekali manfaat yang akan anda rasakan jika sudah bisa menguasai cara perhitungan BEP bisnis ini. Keuntungannya mulai dari mengetahui jumlah minimal penjualan dan keuntungan yang harus dipertahankan, mengetahui jumlah penjualan untuk menghindari kerugian dan mengetahui perubahan tentang harga penjualan, biaya Produksi dan volume jual.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya