Air Al Masoem Berani Terbuka: Saat Banyak AMDK Pakai Air Tanah Dalam, Manglayang Jadi Bukti Kualitas Sebenarnya

16 Nov 2025  | 23x | Ditulis oleh : Admin
air al masoem

 

Jakarta — Ketika isu kejelasan sumber air minum kembali mencuat di publik, satu nama justru muncul sebagai contoh keberanian dan transparansi: Air Al Masoem. Dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, PT Muawanah Al Ma’soem secara gamblang menyatakan bahwa produk mereka menggunakan mata air asli Gunung Manglayang—bukan air tanah dalam, bukan sumur bor ratusan meter, dan bukan klaim pegunungan yang meragukan.

Langkah ini justru semakin mencolok karena di forum yang sama, mencuat fakta bahwa sejumlah produsen AMDK besar di Indonesia ternyata mengambil air dari dalam tanah, dari sumur bor berkedalaman 80 hingga 120 meter, bahkan ada yang secara terbuka menyebut bahwa produk mereka bukan air pegunungan sama sekali.

Di tengah situasi itu, pernyataan Al Masoem terasa seperti “tamparan halus” bagi industri.

“Air Al Masoem bersumber dari mata air Gunung Manglayang, dan pabrik kami berada hanya sekitar enam kilometer dari sumbernya,” ujar perwakilan perusahaan.
Sikap ini menegaskan bahwa Al Masoem tidak sekadar mengklaim kualitas—mereka menunjukkannya.

Kasus AMDK: Banyak yang Klaim “Air Pegunungan”, Tapi Asal Sumbernya Air Tanah Dalam

Rapat Komisi VII DPR mengungkap fakta menarik namun memprihatinkan: tidak semua produsen air minum dalam kemasan memanfaatkan mata air pegunungan seperti yang mereka promosikan. Beberapa perusahaan besar secara terang-terangan menyebut:

  • menggunakan sumur bor dalam (80–120 meter),
  • mengambil air tanah resapan,

dan bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa produk mereka bukan air pegunungan, melainkan air destilasi air tanah.

Kasus-kasus ini menimbulkan pertanyaan publik:
Berapa banyak merek yang selama ini menjual gaya hidup “air pegunungan”, padahal sumbernya justru air tanah dalam?

Dalam konteks inilah, kejelasan Al Masoem menjadi pembeda yang sangat mencolok.

Al Masoem: Air dari Sumber yang Benar-Benar Alami, Bukan Hasil Pengeboran

Air Al Masoem tidak diperoleh dari pengeboran, pompa dalam, atau akuifer buatan.
Sumbernya adalah mata air alami yang muncul langsung dari celah-celah batuan Gunung Manglayang—sebuah keuntungan geografis yang tidak dimiliki banyak produsen AMDK lain.

Karakter air Manglayang memiliki:

  • kejernihan alami,
  • mineral yang stabil,
  • rasa yang lebih ringan,
  • dan kualitas yang tidak perlu dimodifikasi.

Hal ini berbeda jauh dengan air tanah dalam yang sering kali membutuhkan proses teknis panjang sebelum layak dikonsumsi.

Dan di tengah perdebatan nasional tentang kejujuran sumber air, Al Masoem berdiri sebagai contoh produk yang benar-benar memanfaatkan kekayaan alam, bukan sekadar label pemasaran.

Transparansi Al Masoem Mendorong Standar Baru di Industri

Keberanian perusahaan menyebut lokasi sumber secara jelas menjadi kontrast tajam dengan produsen lain yang masih menyampaikan asal usul air secara samar — atau bahkan memilih tidak menjelaskannya sama sekali.

Fakta bahwa banyak AMDK lain menggunakan air tanah dalam membuat keterbukaan Al Masoem terasa seperti standar baru yang seharusnya diikuti seluruh industri.

Saat Banyak AMDK Masih Gelap-gelapan, Air Al Masoem Tampil Terang-Terangan

Sumber air adalah jantung kualitas air minum.
Dan di tengah polemik serta terungkapnya berbagai kasus AMDK yang mengambil air dari tanah dalam, Air Al Masoem justru tampil sebagai merek yang paling jelas, jujur, dan berani menyatakan fakta.

Dengan mata air Manglayang sebagai fondasi, Al Masoem menegaskan bahwa kualitas terbaik hanya bisa hadir ketika sumbernya jernih—secara harfiah maupun secara transparansi.

#Tag
Artikel Terkait
Mungkin Kamu Juga Suka
RajaKomen
Scroll Top